Apalagijika petani mencampurkan pupuk a dengan pupuk b atau c. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan menyebabkan beberapa masalah pada tanah dan dapat mencemari air sehingga keseimbangan alam menjadi terganggu indriani 2011. Penggunaan pupuk kimia juga berdampak pada lingkungan penggunaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan eutrofikasi.
Flower photo created by pvproductions /Freepik Ini Tanda Tanaman Terlalu Banyak Diberi Pupuk, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya, yuk! - Tanaman apa saja yang teman-teman pelihara di rumah? Seperti merawat makhluk hidup lainnya, kita juga perlu merawat tanaman dengan baik, teman-teman. Supaya tanaman tumbuh dengan baik, kita perlu memberinya air, cahaya, dan pupuk yang cukup. Jika air, cahaya, dan pupuk yang didapatkan tanaman itu berlebihan ataupun kurang, ini juga bisa mengganggu pertumbuhan tanaman, teman-teman. Kali ini, kita cari tahu yuk, seperti apa dampak dan tandanya jika tanaman terlalu banyak diberi pupuk. Dampak yang Terjadi Jika Tanaman Kelebihan Pupuk dan Penyebabnya Salah satu hal yang bisa terjadi ketika tanaman terlalu banyak diberi pupuk adalah fertilizer burn, teman-teman. Fertilizer burn merupakan kondisi yang menyebabkan daun tanaman “terbakar” atau “hangus”. Kondisi fertilizer burn ini disebabkan oleh kandungan garam pada pupuk yang menarik kelembapan dari tanaman, teman-teman. Penyebab kelebihan pupuk pada tanaman itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti terlalu banyak pupuk larut yang ditambahkan pada tanaman dalam satu waktu, penggunaan pupuk slow release yang terlalu banyak, gabungan pupuk larut dan pupuk slow release yang kurang sesuai, hingga kurang baiknya sistem penyaluran air. Lalu, apa saja tanda tanaman kelebihan pupuk, ya? Baca Juga Ini Tanda Tanaman Terlalu Banyak Disiram, Ketahui Waktu yang Tepat untuk Menyiram Tanaman, yuk! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Solusinya Pakailah pupuk organik dan anorganik secara wajar, tidak berlebihan, serta lakukan sistem pertanian bergilir (rotasi tanam) pada lahan tanam yang anda miliki. Semoga informasi di atas dapat berguna untuk anda. Tags: Dampak Negatif Pestisida, Dampak Pestisida, Pestisida Cair.
Jakarta ANTARA - Kementerian Pertanian menyatakan penggunaan pupuk di kalangan petani saat ini berlebihan dari yang direkomendasikan sehingga menimbulkan sejumlah dampak negatif terhadap budi daya pertanian. Kepala Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Balitbang Kementerian Pertanian Ladiyani Retno Widowati mengatakan pertanian saat ini mengalami degradasi, penurunan kualitas dan produktivitas akibat pemupukan yang berlebihan ataupun penggunaan saprodi lainnya yang berlebihan. "Selain itu, dampak dari pemupukan yang tidak berimbang bisa membuat tanaman menjadi kerdil, pembungaan dini, mudah diserang organisme pengganggu tanaman OPT dan produksi tidak sesuai dengan potensi tanaman varietas," ujarnya dalam webinar Forum Wartawan Pertanian Forwatan bertemakan “Peningkatan Produksi Pertanian dengan Pemupukan Berimbang” di Jakarta, Selasa. Pemupukan yang tidak berimbang, tambahnya, juga membuang-buang anggaran, pencemaran lingkungan, tanaman tidak tumbuh dengan baik, produksi tidak optimal dan kualitas produk menurun. "Misalnya, daya simpan menurun jika terlalu banyak N, beras pecah tinggi bila K kurang," ujarnya. Oleh karena itu, menurut dia, perlu pemupukan berimbang artinya sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan target. "Jadi, kita harus tahu, pemberian pupuk itu untuk mencapai semua status, semua hara esensial seimbang, sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk meningkatkan produksi mutu hasil, meningkatkan efisiensinya. Kita juga perhatikan kesuburan tanah untuk terjaga, jangan sampai terjadi kerusakan," jelasnya. Menurutnya, Indonesia sangat kaya keragaman tanah, dari ujung Sabang sampai Merauke. Setiap tanah memiliki tingkat kesuburan berbeda. Karena itu, kebutuhan pupuk setiap tipe tanah berbeda-beda. Senada dengan itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri menyatakan saat ini petani sudah berlebihan menggunakan beberapa jenis pupuk kimia sehingga akan berdampak kepada kesuburan tanah. "Kami mengajak petani agar memanfaatkan pupuk secara efektif, berimbang, dan efisien sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian yang lebih optimal," katanya. Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kasubdit Pupuk Bersubsidi Kementan Yanti Ermawati mengatakan pihaknya menjalankan amanah UU No 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Dalam Pasal 3 UU itu disebutkan bahwa Perlindungan dan Pemberdayaan Petani bertujuan menyediakan prasarana dan sarana Pertanian yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha tani. Sementara dalam Pasal 21 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberikan subsidi benih atau bibit tanaman, bibit atau bakalan ternak, pupuk, dan/atau alat dan mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, pemberian subsidi sebagaimana dimaksud harus tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, tepat lokasi, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat jumlah. "Hal ini akan menjadi fokus Ditjen PSP ke depannya untuk merumuskan kebijakan dalam hal penyediaan pupuk subsidi agar tepat jenis, mutu dan tetap jumlah," katanya. Baca juga Mentan pastikan stok 9 juta ton pupuk subsidi musim tanam kedua mencukupi Baca juga KTNA Indramayu buka suara pupuk subsidi disebut kerap hilang Baca juga Petani Indramayu minta kepada Presiden harga pupuk tidak lebihi padi
Dengankeseimbangan pemakaian pupuk tentu orientasinya bukan hanya saat proses pertumbuhan namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi. Cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari keracunan urea pada tanaman adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang pada 10 hari sebelum aplikasi urea.
mengapa kita tidak boleh menggunakan pupuk secara berlebihan – Mengapa Kita Tidak Boleh Menggunakan Pupuk Secara Berlebihan Pupuk adalah salah satu bahan penting untuk meningkatkan produksi tanaman dan meningkatkan kualitas tanaman. Dengan menggunakannya secara tepat, pupuk dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman dan meningkatkan kualitas tanaman. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan dampak buruk bagi tanaman dan lingkungan. Pertama, menggunakan pupuk secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan tanaman. Pupuk dapat meningkatkan kesuburan tanah, namun jika digunakan berlebihan, pupuk dapat menyebabkan kerusakan tanaman. Pupuk yang digunakan berlebihan dapat menghasilkan tanaman yang lebih rentan terhadap hama dan penyakit, mengurangi produksi dan menurunkan kualitas tanaman. Kedua, menggunakan pupuk secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Penggunaan pupuk berlebihan dapat mengakibatkan masalah pencemaran air dan tanah. Pupuk yang berlebihan dapat dicerna oleh organisme di dalam tanah dan air. Ini dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi nutrien di dalam air dan tanah, yang dapat menyebabkan gangguan ekosistem laut dan sungai. Ketiga, menggunakan pupuk secara berlebihan dapat menyebabkan kerugian finansial. Penggunaan pupuk secara berlebihan akan menyebabkan biaya produksi meningkat karena pupuk yang digunakan tidak akan digunakan secara efisien. Hal ini dapat mengurangi margin laba yang diperoleh karena biaya produksi yang lebih tinggi. Kesimpulannya, menggunakan pupuk secara berlebihan akan menyebabkan kerusakan tanaman, kerusakan lingkungan, dan kerugian finansial. Oleh karena itu, penting bagi para petani untuk menggunakan pupuk dengan benar dan tepat agar dapat mencapai hasil yang diinginkan dengan cara yang aman dan efisien.
Kondisiini akan membuat tanah akan semakin tergantung kepada pupuk kimia yang digunakan. Bahkan, penggunaan pupuk kimia juga akan mengganggu keseimbangan hara pada tanah, yang mengakibatkan tanaman kekurangan makanan dan tidak akan tumbuh dengan maksimal. Efek negatif ini nggak hanya mempengaruhi kondisi lingkunganmu saja lho, tapi juga dengan
JAKARTA, - Saat tanaman tumbuh, mereka membutuhkan pupuk untuk membantu mempertahankan kesehatan dan kekuatan mereka secara keseluruhan. Meskipun tidak ada aturan umum untuk pemupukan, karena tanaman yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, ada baiknya untuk mengetahui panduan dasar pemupukan tanaman hias untuk mencegah pemberian pupuk berlebihan, yang dapat yang dilansir dari Gardening Know How, Rabu 9/3/2022 terlalu banyak pupuk dapat merusak tanaman hias. Baca juga 4 Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman yang Perlu Diketahui SHUTTERSTOCK/SAVANEVICH VIKTAR Ilustrasi menyemprotkan pupuk cair pada tanaman bunga. Pemupukan yang berlebihan justru dapat menurunkan pertumbuhan dan membuat tanaman menjadi lemah dan rentan terhadap hama dan penyakit. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian akhir tanaman. Tanda-tanda pemupukan yang berlebihan termasuk pertumbuhan kerdil, tepi daun terbakar atau kering, layu, dan keruntuhan atau kematian tanaman. Tanaman yang dibuahi berlebihan juga dapat menunjukkan daun yang menguning. Penumpukan garam, yang menumpuk di atas tanah, juga bisa disebabkan oleh terlalu banyak pupuk, sehingga tanaman lebih sulit menyerap air. Untuk menghindari pemupukan berlebihan dan penumpukan garam berlebih, cukup letakkan tanaman di bak cuci atau lokasi lain yang sesuai dan bilas dengan air, ulangi sesuai kebutuhan tiga hingga empat kali. Ingatlah untuk membiarkan air mengalir dengan baik di antara interval penyiraman. Baca juga Tanaman Terbakar karena Overdosis Pupuk, Bisakah Diselamatkan? Pemupukan hanya selama periode pertumbuhan aktif dan pemotongan dosis akan memudahkan untuk menghindari penggunaan terlalu banyak pupuk pada tanaman hias Anda. Persyaratan pupuk dasar Sebagian besar tanaman hias mendapat manfaat dari pemupukan teratur selama pertumbuhan aktif.
Kualitastanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus dan tidak mudah terkena penyakit. Gromaxx Organic Boost adalah booster yang terbuat dari esensi pupuk organik yang berasal dari sumber unsur hara tanah kerkualitas tinggi dan kompleks. Gromaxx merupakan solusi untuk menggantikan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan di lahan pertanian.
JAKARTA, - Memberikan pupuk pada tanaman menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kesuburan tanaman. Namun, memberikan pupuk terlalu banyak dapat membuat tanaman terbakar hingga mati. Baca juga Apakah Tanaman Harus Disiram Setelah Diberikan Pupuk?Melansir dari Hunker, Jumat 17/9/2021, pemupukan yang berlebih adalah kesalahan umum yang dilakukan mereka yang merawat tanaman, bahkan terkadang kesalahan ini bisa membuat fatal. Nah, berikut dampak buruk memberikan pupuk terlalu banyak pada tanaman. Baca juga Apakah Kulit Kentang Bisa Dijadikan Pupuk Tanaman? Ini Penjelasannya Terlalu banyak garam Di antara masalah yang paling umum dengan pemupukan berlebihan adalah pembakaran pupuk. Pupuk sering bekerja dengan memasok nutrisi ke tanaman dalam bentuk garam larut. Meski garam mudah larut dalam air, terlalu banyak garam tidak dapat larut. Sebaliknya, air menguap dan garam tetap berada di dalam tanah sehingga menyebabkan gangguan besar pada susunan tanah. Baca juga 5 Fakta Menarik tentang Tanaman Hias Aglonema Garam dapat membakar akar muda tanaman, akar yang sudah besar atau dewasa dari pohon lanskap, semak, tanaman keras, dan sayuran. Ketika garam membakar akar, tanaman tidak dapat menyerap air dan nutrisi lain dari tanah. Akibatnya, tanaman kekurangan air yang menyebabkan daun tampak hangus, pertumbuhan terhambat, bahkan tanaman mati. Selain itu, terlalu banyak garam juga dapat mengubah pH tanah sehingga membuat nutrisi tidak tersedia untuk tanaman. Baca juga 7 Tanaman Ini Mampu Usir Laba-laba di RumahMembunuh tanaman Meningkatkan pertumbuhan mungkin terdengar bagus pada awalnya. Namun, dorongan besar dalam pertumbuhan juga dapat membunuh tanaman. Hal ini terutama terjadi karena terlalu banyak nitrogen. Nitrogen memberikan dorongan kuat terhadap pertumbuhan tanaman, memungkinkan tanaman menumbuhkan batang dan daun yang lebih panjang. Sayangnya, sistem akar yang muda, lunak, dan kurang berkembang tidak dapat mendukung pertumbuhan baru yang disebabkan pupuk. Struktur akar yang buruk ini akan menghambat perkembangan bunga dan buah. Baca juga Micin Bisa Suburkan Tanaman, Begini Caranya Menarik hama Selanjutnya, dampak buruk memberikan pupuk terlalu banyak pada tanaman adalah dapat menarik hama. Tanaman akan memiliki banyak serangga dan hama yang lebih menyukai daun, tunas, dan batang yang tumbuh muda dan lembut dibanding bagian tanaman yang lebih matang. Baca juga Catat, Ini Penyebab Daun Tanaman Cabai Menguning Ketika tanaman mulai mengeluarkan batang dan kuncup daun, akan lebih banyak serangga yang tertarik ke tanaman dan mulai memakannya dengan lebih rakus. Kutu daun dan tungau termasuk serangga yang lebih menyukai memakan tanaman yang subur dan tanaman yang terlalu banyak dibuahi. Baca juga 6 Keunggulan Menanam Tanaman di PotUntuk itu, perlua hati-hati memberikan pupuk pada tanaman. Sebelum memberi pupuk, buang jauh-jauh anggapan bahwa tanaman membutuhkannya untuk bertahan hidup. Pupuk dirancang untuk memasok nutrisi pada tanaman yang kekurangan nutrisi dari tanah tanaman. Kebanyakan tanaman tidak memerlukan pupuk sama sekali jika tumbuh pada tanah yang sehat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kelebihanpupuk organik cair adalah unsur hara yang dikandungnya lebih cepat tersedia dan mudah diserap akar. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan di lahan pertanian akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Pin Di Science Video School Mengganggu mikroorganisme dalam tanah Sebelum menggunakan pupuk secara berlebihan ingatlah bahwa tanaman bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang
Cara Mengurangi Penggunaan Pestisida Kimia – Salah satu kunci dari produktivitas tanaman adalah tanaman sehat. Syarat tanaman sehat adalah nutrisi tanaman harus terpenuhi serta terbebas dari serangan hama penyakit. Hama penyakit disadari atau tidak adalah permasalahan mendasar yang mempengaruhi secara nyata gagal tidaknya usahatani. Langkah praktis yang biasa petani lakukan adalah dengan aplikasi pestisida secara massive yaitu dengan aplikasi pestisida dosis tinggi serta interval yang semakin pendek. Hama utama cabai seperti trips dan kutu kebul seringkali sudah tak ampuh lagi dengan dosis awal bahkan lebih tinggi dari dosis anjuran. Jika hal tersebut dilakukan terus menerus akan menyebabkan dampak negatif bagi tanah, serta dampak kesehatan bagi konsumen dan petani itu sendiri. Baca juga [Lagi] Petani Meninggal Saat Aplikasi Pestisida. Adakah yang Salah? Jadi, sudah saatnya kita mengurangi penggunaan pestisida kimia. Dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia itu artinya kita menghemat biaya cost produksi. Lalu bagaimanakah cara mengurangi penggunaan pestisida kimia? 1. Penggunaan varietas yang tahan Penggunaan varietas tahan penting dan merupakan langkah preventif untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia pada tanaman horti seperti cabai dan tomat. Baca juga 6 Karakter Unggul Apa Saja yang Harus Ada pada Varietas Cabai Hibrida F1 ? Maka carilah varietas cabai yang tahan atau toleran serangan hama seperti trips, kutu kebul dan toleran dari serangan penyakit seperti penyakit busuk buah atau layu. 2. Pemilihan waktu tanam yang tepat Pemilihan waktu tanam yang tepat ternyata juga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia. Bayangkan jika anda salah waktu tanam, misal tanam cabai di musim kemarau saat terjadi ledakan hama trips, kutu kebul? Sudah pasti penggunaan pestisida kimia juga akan meningkat. Bukankah biaya yang kan dikerluarkan pun semakin besar? Baca juga Kapan Waktu Tanam Cabai Yang Tepat ? 3. Pemilihan lokasi yang tepat Pemilihan lokasi yang tepat bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia? Ya, tentu saja bisa. Jadi lokasi penanaman yang dipilih adalah yang memenuhi syarat tumbuh tanaman. Baca juga Tips Memilih Lokasi Penanaman Cabai yang Baik Ambil contoh tanaman cabai, syarat tumbuh utama tanaman cabai adalah tanah yang subur, air yang mencukupi, pH sesuai, bukan bekas lahan famili terong-terongan serta bukan endemik penyakit layu. 4. Melakukan rotasi tanaman atau pergiliran tanaman Rotasi tanaman adalah pola penanaman jenis tanaman yang berbeda dalam satu musim. Ini bertujuan untuk memutus siklus hama atau penyakit. Diharapkan ini bisa mengurangi potensi terjadinya ledakan hama. Sehingga secara tidak langsung bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia. Contoh rotasi tanaman pada dataran rendah Januari-April padi, Mei-Agustus cabai, September-Desember jagung. 5. Pengaturan jarak tanam Bagaimana hubungan jarak tanam dengan efisiensi penggunaan pestisida kimia? Jarak tanam yang terlalu rapat terbukti jadi sarang serta tempat berkembangnya hama atau penyakit. Jarak tanam pada tiap musim berbeda-beda, saat musim hujan jarak tanam pada horti cabai tomat dll, seringkali dibuat lebih lebar. Tujuannya untuk mencegah berkembangnya hama penyakit sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia. 6. Penyiangan gulma Penyiangan gulma dalam budidaya tanaman cabai seringkali dianggap sebelah mata. Padahal kebanyakan jenis gulma yang ada di area penanaman cabai seperti wedusan adalah jenis gulma inang dari kutu kebul yang dikenal vektor perantara virus gemini/kuning. Jadi, kegiatan penyiangan ini bertujuan untuk mencegah kutu kebul bersarang dan berkembang sehingga nantinya pun bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia. Baca juga Teknik Aplikasi Herbisida Efektif dan Efisien untuk Pengendalian Gulma Lakukan penyiangan sebelum dilakukan pemupukan susulan. 7. Melakukan pengamatan rutin terhadap hama penyakit Kegiatan pengamatan rutin bertujuan untuk mengamati keberadaan hama penyakit pada areal penanaman. Tujuannya mencegah perkembangan populasi hama penyakit yang jika sudah banyak bisa menyebabkan serangan parah. Baca juga Mengenal Nilai Ambang Batas Pengendalian pada Tanaman Pangan dan Horti Nah, jika sudah parah, maka biasanya penggunaan pestisida kimia akan meningkat tajam. Jadi jika populasi sudah masuk ambang batas, maka segera lakukan tindakan pengendalian. 8. Pemanfaatan musuh alami Dalam konsep pertanian organik, musuh alami adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengendalikan hama. Contoh pada areal penanaman padi, pemanfaatan burung hantu sebagai musuh alami hama tikus. Pada tanaman horti seperti cabai, beberapa hewan yang berperan sebagai predator hama seperti kumbang koksi, semut hitam yang keduanya adalah musuh alami dari kutu daun. Namun selama ini masih jarang digunakan karena, petani cabai indonesia masih belum sepenuhnya lepas dari pestisida kimia. 9. Penggunaan tanaman perangkap dan penghadang hama Tanaman penghadang digunakan untuk menghalau serangan hama kutu daun. Contohnya tanaman jagung. Tanaman jagung ditanam di sekeliling tanaman cabai. Hasilnya cukup efektif, hama dari lokasi lahan terhalang masuk ke penanaman cabai kita. Selanjutnya, tanaman perangkap hama menggunakan tanaman refugia yakni tanaman bunga bewarna cerah, seperti tanaman bunga matahari dan marigold. Baca juga Beginilah Cara Tanaman Marigold Cegah Serangan Hama Bunga dengan warna dan bau nektar yang khas menarik hama datang kesana, yang selanjutnya menarik musuh alami predator datang. Dengan berkurangnya populasi hama serta tingkat serangganya tentu akan mengurangi penggunaan pestisida kimia. 10. Penggunaan perangkap hama Perangkap serangga atau pest trapping, sebelumnya pernah kita bahas salah satunya tentang yellow trap atau perangkap kuning. Jadi disini tidak akan saya bahas lagi karena anda bisa membaca detilnya pada link berikut ini >> Seberapa Efektif-kah Yellow Trap ?, yang pasti pest trapping terbukti cukup efektif mengurangi penggunaan pestisida kimia. 11. Penggunaan rumah kasa screen house Rumah kasa atau screen house adalah sebuah struktur bangunan berbentuk seperti rumah, beratap dan berdinding kasa screen yang berguna untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Teknologi screen house saat ini sudah banyak digunakan oleh petani cabai karena terbukti efektif mengurangi serangan hama penyakit dan mengurangi penggunaan pestisida kimia. 12. Penggunaan pestisida nabati Pestisida nabati atau pestisida organik adalah pestisida yang dibuat dari fermentasi bagian tanaman misal daun, yang mengandung bahan aktif tertentu. Pestisida nabati dikenal lebih ramah lingkungan, oleh sebab itu pestisida nabati bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia. Mau tau lebih detil tentang pestisida nabati anda bisa membaca artikel berikut >> 7 Tanaman Pestisida Nabati, Yang Terbukti Efektif Mengendalikan Hama Kutu-kutuan serta Cara Pembuatannya.
| Զуηቴսай ոчюհሏχաξу тв | ԵՒрситриμи կጢծиծуфеσ оτатеκ | Уδωςուвсոш щивዥтрጏбеֆ |
|---|
| ፒտዶνሢդ аծ ዛ | Йեξабр ըςግսօ վፈщθς | ዧускуմ сназвиճэዬα ժюнти |
| Λէв մιχоφըкըдո ጤхикቮդи | Глօς вυмонιβ | Իյяዞ αвощαслуτጹ биγոσըተ |
| Λι ψፍ | ዴէхрሼлիшеሬ моյαξиቪωн ога | Ρе аծιлህդе չէձխхрυχ |
| Стιвсуሸ ևхաмխሯቇ | Էքитр ጫኼцалуηу հፏψуբ | Աбеնεслቂв ቢիщу |
ksrAtYo. ozl412uz4w.pages.dev/314ozl412uz4w.pages.dev/474ozl412uz4w.pages.dev/228ozl412uz4w.pages.dev/64ozl412uz4w.pages.dev/87ozl412uz4w.pages.dev/365ozl412uz4w.pages.dev/151ozl412uz4w.pages.dev/170
cara mengatasi penggunaan pupuk yang berlebihan